Selasa, 31 Juli 2012

Orang Kota , Orang Desa, dan Orangutan


Ada 3 Jenis Orang : Yang Pertama, orang kota. Ya kita-kita para turis, pelancong, maupun petualang yang tinggal jauh dari TNTP. Kedua, orang desa. Saya tidak bermaksud untuk menggolongkan yang jelek loh ya. Tapi guide tim kami, Joe Bowo, yang mengategorikan dirinya sendiri (dan teman-temannya) yang tinggal tidak jauh dari sana sebagai orang desa.
Terakhir, Orangutan. Orang yang tinggal di hutan. Ya, tidak salah sih. Tapi merasa sebal tidak dijawab begitu? Well, sebenarnya, Orangutan tidak salah diberi nama 'orang' karena mereka saudara terdekat kita, manusia. DNA kita mirip, tak kurang dari 96%! Scientific sekali nih biar percaya.
Tapi, selain dari yang berbau angka dan perhitungan khusus, sebenarnya, banyak kok ciri manusia dan orangutan yang yang terlihat jelas kemiripannya. Mereka memiliki mata yang menghadap lurus ke depan, telinga yang kecil, juga deretan gigi yang serupa dengan manusia. Setelah persamaan, kita cek hal-hal unik yang dimiliki orangutan. Ciri paling khas adalah bantalan pipi yang dimiliki si jantan. Belum diketahui secara pasti apa fungsi bantalan ini. Beberapa asumsi: sebagai perlindungan saat berkelahi, untuk mengeluarkan long call ala orangutan dan tanda kedewasaan.
Hal unik kedua, rambut orangutan yang merah kecokelat-cokelatan membuat kita mudah mengenalinya. Rambut ini tumbuh di seluruh bagian tubuhnya. Ada lagi ya membuat orangutan berbeda. Tangan mereka lebih panjang daripada kakinya. Dan bentuk kakinya sangat mirip dengan tangannya. Ini merupakan adaptasi dari kebiasaan mereka memanjat pohon, termasuk juga pinggul mereka yang sangat fleksibel.
 
Keberadaan orangutan, tidak hanya sekadar meramaikan hutan. Orangutan memiliki peran penting di sana. Mereka adalah penyebar biji-bijian, pemakan buah-buahan yang telah matang yang bijinya yang pada akhirnya akan mereka keluarkan melalui feses. Feses yang berbiji-bijian ini berfungsi sebagai pupuk kompos yang membantu pertumbuhan biji-bijian tersebut.
Berbicara mengenai orangutan, tidak akan ada habisnya. Menurut saya, setelah bertemu langsung dari mereka, perasaan kita sangat berbeda dengan sebelumnya. Rasanya kita sedih mengingat mereka, "sepupu" kita, tidak bisa hidup dengan baik. Sedih sekali membaca berita dan mendengar cerita bahwa mereka diburu untuk dibunuh. Beruntung orangutan yang ada di tempat-tempat konservasi. Semoga makin banyak yang peduli terhadap orangutan. Setidaknya, hargai mereka dengan mengingat bahwa mereka, saudara kita, "sepupu" kita!

http://dewimarlaina.blogspot.com/2012/04/orang-kotaorang-desa-dan-orang-utan.html


cerita OrangUtan



      Sekelompok Orang Utan hidup bahagia di pedalaman hutan tropis Kalimantan. Dikelompok Orang Utan itu ada tiga Orang Utan remaja bernama Ut-Ut, Tan-Tan,dan Oetan yang bersahabat sejak mereka bayi. Mereka gemar bercengkerama dan bergelayutan dari pohon ke pohon.

Sesekali mereka saling bertengkar namun kembali berbaikan,tidak sampai merusak persahabatan mereka. Pada suatu pagi yang berembun, kawanan Orang Utan itu terkejut merasakan guncangan dan mendengar suara geraman yang begitu besar di sekitar tempat tinggal mereka.

“Kraakk,Kraaakk,bummm..”, suara keras makin mendekatke tempattinggal mereka.

Pohon-pohon yang biasa mereka gelayuti satu persatu rebah ke tanah oleh mahkluk yang mengeluarkan geraman.

Awalnya kawanan Orang Utan itu terkesima,dan cuma menatapi pohon-pohon yang rebah itu. Namun setelah tersadar,pemimpin kawanan Orang Utan akhirnya berangkat menjauhi tempat tersebut dan mulai diikuti sebagian kawanannya.

Oetan ternyata tak mau mengikuti pemimpinnya meninggalkan tempat tersebut. Oetan tak mau tinggal diam melihat tempat tinggalnya dirusak mahkluk lain. Ia berteriak-teriak marah,melempari mahkluk-mahkluk yang berjalan dengan dua kaki dari atas pohon . Awalnya makluk yang berjalan dengan dua kaki itu sedikit panik melihat keberanian Oetan. Namun saat Oetan sedang melempar mahkluk-mahkluk tersebut dengan ranting, tiba-tiba terdengar suara keras membahana..

“Duarrr….”

Seketika Oetan roboh dan jatuh dari pohon. Oetan tergeletak kaku!!



Tidak jauh darisana,Tan-Tan dan Ut-Ut melihat peristiwa Oetan tertembak . Mereka sangat sedih melihat sahabat yang mereka sayangi telah mati.

“Oetan..oetan..sahabatku,huhuhu…kenapa kau mati secepat ini”, ratap Tan-Tan

“Ayo Tan, mari cepat-cepat kita tinggalkan tempat ini..mahkluk-mahkluk itu terlalu berbahaya buat kita”, ajak Ut-Ut kepada Tan-Tan.

“Aku gak mau! Aku masih mau melihat sahabatku Oetan”, jawab Tan-Tan kepada Ut-Ut.

“Nanti kita bisa kembali lagi kesini,setelah mahkluk-mahkluk itu pergi.Sekarang kita pergi dulu dari sini , kita ikuti si Amang pemimpin kita ke atas bukit sana”, ajak Ut-Ut kepada Tan-Tan.

“Kamu saja pergi duluan Ut, aku masih mau disini”

“Kalau begitu aku pergi ke atas bukit duluan! Tan-Tan hati-hati ya dengan mereka! Aku tunggu kamu nanti diatas…”

Akhirnya si Ut-Ut bergegas meninggalkan si Tan-Tan dari tempat itu.

Tan-Tan yang masih bersedih terus menatapi si Oetan . Namun tanpa disadari Tan-Tan,tiba-tiba pohon tempat Tan-Tan berpijak roboh seketika ke tanah. Tan-Tan tidak sadarkan diri setelah itu. Yang Tan-Tan tahu kini dia ada ditempat berjeruji yang sangat sempit.



Dia hanya termenung saja di tempat itu. Dia tidak bisa bergelayutan kemana-mana lagi ditempat itu. Sesekali mahkluk-mahkluk yang telah membunuh sahabatnya Oetan memberi dia makanan yang dia tidak sukai.

Sementara diatas bukit sana si Ut-Ut dan kelompoknya lama menanti kedatangan si Tan-Tan. Namun hari demi hari si Tan-Tan tak kunjung datang. Ut-Ut dan kawanannya sendiri tak berani lagi kembali ke tempat tinggal mereka yang lama, karena mahkluk-mahkluk perusak dan pembunuh itu tidak kunjung meninggalkan tempat tinggal mereka yang dulu .

Tahun berganti,kini si Ut-Ut telah menjadi seorang ayah dari anaknya yang lucu. Ut-Ut hidup bahagia bersama kelompoknya diatas bukit yang kini mereka huni.
Hikmah Cerita:

* Bila ada bahaya besar terlihat di depan mata kita,segeralah menghindar dari bahaya tersebut,bukannya sok jagoan menantang bahaya besar tersebut (kisah si Oetan)

* Tak ada yang abadi di dunia ini! Kebahagiaan,kejayaan,kenangan indah bisa hilang dalam sekejap. Jangan larut terus dalam kesedihan bila melihat semua kejayaan kita hilang. Bila terus larut dalam kesedihan,niscaya kita akan menjadi orang yang terkungkung dalam kesedihan itu (kisah si Tan-Tan)

* Tetap berusaha dan percaya kepada TUHAN disaat kita mengalami kesulitan hidup. Niscaya TUHAN akan memberi jalan terbaik bagi hidupmu (kisah Ut-Ut)

Kamis, 26 Juli 2012

Sahabat sahabat yang di janjikan masuk surga

                   Sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga berdasarkan hadits berikut: Tercatat dalam “ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ASYARAH“ dari sahabat Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah masuk ke rumah Aisyah ra dan bersabda: “Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah menjawab : “Tentu, ya Rasulullah.” Lalu Nabi SAW bersabda, ”Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam.”
Kisah singkat 10 Sahabat

1. Abu Bakar bin Abi Qohafah (Assiddiq), adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan Rasulullah, hanya berbeda keluarga. Bila Abu Bakar berasal dari keluarga Tamimi, maka Rasulullah berasal dari keluarga Hasyimi. Keutamaannya, Abu Bakar adalah seorang pedagang yang selalu menjaga kehormatan diri. Ia seorang yang kaya, pengaruhnya besar serta memiliki akhlaq yang mulia. Sebelum datangnya Islam, beliau adalah sahabat Rasulullah yang memiliki karakter yang mirip dengan Rasulullah. Belum pernah ada orang yang menyaksikan Abu Bakar minum arak atau pun menyembah berhala. Dia tidak pernah berdusta. Begitu banyak kemiripan antara beliau dengan Rasulullah sehingga tak heran kemudian beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. Rasulullah selalu mengutamakan Abu Bakar ketimbang para sahabatnya yang lain sehingga tampak menojol di tengah tengah orang lain.
“Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh ummat niscaya akan lebih berat keimanan Abu Bakar. ”(HR. Al Baihaqi)
Al Qur’an pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakannya seperti yang dikatakan dalam firmanNya, QS Al Lail 5-7, 17-21, Fushilat 30, At Taubah 40. Dalam masa yang singkat sebagai Khalifah, Abu Bakar telah banyak memperbarui kehidupan kaum muslimin, memerangi nabi palsu, dan kaum muslimin yang tidak mau membayar zakat. Pada masa pemerintahannya pulalah penulisan AlQur’an dalam lembaran-lembaran dimulai.

2. Umar Ibnul Khattab, ia berasal dari kabilah yang sama dengan Rasulullah SAW dan masih satu kakek yakni Ka’ab bin Luai. Umar masuk Islam setelah bertemu dengan adiknya Fatimah daan suami adiknya Said bin Zaid pada tahun keenam kenabian dan sebelum Umar telah ada 39 orang lelaki dan 26 wanita yang masuk Islam. Di kaumnya Umar dikenal sebagai seorang yang pandai berdiskusi, berdialog, memecahkan permasalahan serta bertempramen kasar. Setelah Umar masuk Islam, da’wah kemudian dilakukan secara terang-terangan, begitupun di saat hijrah, Umar adalah segelintir orang yang berhijrah dengan terang-terangan. Ia sengaja berangkat pada siang hari dan melewati gerombolan Quraisy. Ketika melewati mereka, Umar berkata, ”Aku akan meninggalkan Mekah dan menuju Madinah. Siapa yang ingin menjadikan ibunya kehilangan putranya atau ingin anaknya menjadi yatim, silakan menghadang aku di belakang lembah ini!” Mendengar perkataan Umar tak seorangpun yang berani membuntuti apalagi mencegah Umar. Banyak pendapat Umar yang dibenarkan oleh Allah dengan menurunkan firmanNya seperti saat peristiwa kematian Abdullah bin Ubay (QS 9:84), ataupun saat penentuan perlakuan terhadap tawanan saat perang Badar, pendapat Umar dibenarkan Allah dengan turunnya ayat 67 surat Al Anfal.
Sebagai khalifah, Umar adalah seorang yang sangat memperhatikan kesejahteraan ummatnya, sampai setiap malam ia berkeliling khawatir masih ada yang belum terpenuhi kebutuhannya, serta kekuasaan Islam pun semakin meluas keluar jazirah Arab.

3. Utsman bin Affan, sebuah Hadits yang menggambarkan pribadi Utsman : “Orang yang paling kasih sayang diantara ummatku adalah Abu Bakar, dan paling teguh dalam menjaga ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling bersifat pemalu adalah Utsman. (HR Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, At Tirmidzi) Utsman adalah seorang yang sangat dermawan, dalam sebuah persiapan pasukan pernah Utsman yang membiayainya seorang diri. Setelah kaum muslimin hijrah, saat kesulitan air, Utsmanlah yang membeli sumur dari seorang Yahudi untuk kepentingan kaum muslimin. Pada masa kepemimpinannya Utsman merintis penulisan Al Qur’an dalam bentuk mushaf, dari lembaran-lembaran yang mulai ditulis pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar.
4. Sahabat berikutnya adalah Ali bin Abi Thalib, pemuda pertama yang masuk Islam, ia yang menggantikan posisi Rasulullah di tempat tidurnya saat beliau hijrah, Ali yang dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangannya Fatimah, Ali yang sangat sederhana kehidupannya.

5. Sahabat kelima yang oleh Rasulullah dijamin masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah yang pada Uhud terkena lebih dari tujuh puluh tikaman atau panah serta jari tangannya putus. Namun Thalhah yang berperawakan kekar serta sangat kuat inilah yang melindungi Rasulullah disaat saat genting, beliau memapah Rasulullah yang tubuhnya telah berdarah menaiki bukit Uhud yang berada di ujung medan pertempuran saat kaum musyrikin pergi meninggalkan medan peperangan karena mengira Rasulullah telah wafat. Saat itu Thalhah berkata kepada Rasulullah, ”Aku tebus engkau ya Rasulullah dengan ayah dan ibuku.” Nabi tersenyum seraya berkata, ”Engkau adalah Thalhah kebajikan.” Sejak itu Beliau mendapat julukan Burung Elang hari Uhud. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya, ”Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa yang senang melihat seorang yang syahid berjalan di muka bumi maka lihatlah Thalhah.”

6. Azzubair bin Awwam, sahabat yang berikutnya, adalah sahabat karib dari Thalhah. Beliau muslim pada usia lima belas tahun dan hjrah pada usia delapan belas tahun, dengan siksaan yang ia terima dari pamannya sendiri. Kepahlawanan Azzubair ibnul Awwam pertama terlihat dalam Badar saat ia berhadapan dengan Ubaidah bin Said Ibnul Ash. Azzubair ibnul Awwam berhasil menombak kedua matanya sehingga akhirnya ia tersungkur tak bergerak lagi, hal ini membuat pasukan Quraisy ketakutan.
Rasulullah sangat mencintai Azzubair ibnul Awwam beliau pernah bersabda, ”Setiap nabi memiliki pengikut pendamping yang setia (hawari), dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.” Azzubair ibnul Awwam adalah suami Asma binti Abu Bakar yang mengantarkan makanan pada Rasul saat beliau hijrah bersama ayahnya. Pada masa pemerintahan Umar, saat panglima perang menghadapi tentara Romawi di Mesir Amr bin Ash meminta bala bantuan pada Amirul Mu’minin, Umar mengirimkan empat ribu prajurit yang dipimpin oleh empat orang komandan, dan ia menulis surat yang isinya, ”Aku mengirim empat ribu prajurit bala bantuan yang dipimpin empat orang sahabat terkemuka dan masing-masing bernilai seribu orang. Tahukah anda siapa empat orang komandan itu? Mereka adalah Ubadah ibnu Assamit, Almiqdaad ibnul Aswad, Maslamah bin Mukhalid, dan Azzubair bin Awwam.” Demikianlah dengan izin Allah, pasukan kaum muslimin berhasil meraih kemenangan.

7. Adalah Abdurrahman bin Auf, yang disebutkan berikutnya, adalah seorang pedagang yang sukses, namun saat berhijrah ia meninggalkan semua harta yang telah ia usahakan sekian lama. Namun saat telah di Madinahpun beliau kembali menjadi seorang yang kaya raya, dan saat beliau meninggal, wasiat beliau adalah agar setiap peserta perang Badar yang masih hidup mendapat empat ratus dinar, sedang yang masih hidup saat itu sekitar seratus orang, termasuk Ali dan Utsman. Beliaupun berwasiat agar sebagian hartanya diberikan kepada ummahatul muslimin, sehingga Aisyah berdoa: “Semoga Allah memberi minum kepadanya air dari mata air Salsabil di surga.”

8. Sahabat yang disebutkan berikutnya adalah Saad bin Abi Waqqash, orang pertama yang terkena panah fisabilillah, seorang yang keislamannya sangat dikecam oleh ibunya, namun tetap tabah, dan kukuh pada keislamannya.

9. Said bin Zaid, adik ipar Umar, adalah orang yang dididik oleh seorang ayah yang beroleh bihayah Islam tanpa melalui kitab atau nabi mereka seperti halnya Salman Al Farisi, dan Abu Dzar Al Ghifari. Banyak orang yang lemah berkumpul di rumah mereka untuk memperoleh ketenteraman dan keamanan, serta penghilang rasa lapar, karena Said adalah seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan.

10. Nama terakhir yang meraih jaminan surga adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, yang akhirnya terpaksa membunuh ayahnya saat Badar, sehingga Allah menurunkan QS Al Mujadilah : 22. Begitupun dalam perang Uhud, Abu Ubaidahlah yang mencabut besi tajam yang menempel pada kedua rahang Rasulullah, dan dengan begitu beliau rela kehilangan giginya. Abu Ubaidah mendapat gelar dari Rasulullah sebagai pemegang amanat ummat, seperti dalam sabda beliau : “Tiap-tiap ummat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat ummat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.”

Selasa, 17 Juli 2012

Kisah Cinta Seorang Jutawan yang Mengharukan

Halo teman teman semua :)

sekarang saya baru update berita ini :D

nah sekarang saya akan menceritakan kisah cinta yang mengharukan :D



Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Namun ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya-- karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing- - Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu 'agar semua anaknya dapat berhasil'.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu." Sambil air mata si sulung berlinang.

"Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi,
kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak,
dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak,
kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.
Si Sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku. ..Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit." Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya.

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa....disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkimpoiannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit...” Sambil menangis.

"Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya...BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH".



© Kang Dadang 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis