Banyak di antara kita masih sering salah mengartikan sebuah cinta. Sering kita bertanya-tanya, apakah perasaan yang amat kuat ini adalah cinta, ataukah cuma sekedar cinta sebagai sahabat? Kegagalan memahami jenis cinta bisa membawa kita pada berbagai konsekuensi: salah paham, sakit hati, sampai gagal mengungkapkan rasa pada orang yang kita sayangi.
Di sini, salah satu pembaca Hipwee, akan berbagi pengetahuan tentang 12 jenis cinta yang sering dialami oleh manusia. Jenis-jenis cinta di sini diperoleh dari berbagai sumber, seperti empat jenis cinta dari Yunani, lalu hasil pengembangannya John Lee dalam The Three Primary Types of Love, serta berbagai fenomena sehari-hari lainnya tentang cinta.
1. Kamu punya sahabat dekat yang kapanpun dan kemanapun selalu bersama-sama? Bukan, kamu bukan homoseksual, melainkan Philia!
Pertama kita mulai dari salah satu jenis cinta yang dicetuskan oleh Aristoteles, yaituphilia. Philia adalah jenis cinta yang merujuk pada kedekatan mendalam antara dua orang yang bersahabat dekat. Dasar dari cinta jenis ini tentu bukan hasrat seksual, melainkan rasa saling percaya sepenuhnya satu sama lain dan kecocokan dalam hal hobi, selera, serta pola pikir. Pokoknya, aktivitas apapun rasanya bisa lebih pas bila dilakukan bersamanya – termasuk ngata-ngatain orang.
Cinta jenis Philia ini bisa kita lihat dari hubungan yang terjadi antara Spongebob dan Patrick atau Gon dan Kilua di Hunter X Hunter. Mereka kemana-mana selalu berdua, tapi (sepertinya) mereka bukan homoseksual. Keduanya akan merasa kosong jika salah satu di antara mereka tidak ada. Seperti salah satu kutipan populer dari salah satu episode Spongebob Squarepants:
Spongebob: “What do you normally do when i’m gone?”Patrick: “Wait for you to get back.”
2. Storge. Cinta yang amat sangat natural hingga kehadirannya seringkali kamu abaikan
Storge itu adalah perasaan cinta antara anggota keluarga. Cinta jenis ini amat natural, saking naturalnya bahkan rasanya seperti tidak saling mencintai satu sama lain. Dan karena begitu naturalnya juga, kita kadang suka abai (sekaligus gengsi) untuk menunjukkan rasa cinta kita ke keluarga.
Bahkan tak jarang kalau ada anggota keluarga kita yang menunjukkan storge, kita justru malah marah da tidak suka. Misalnya ketika orangtua dengan rasa cemas dan khawatir menyuruhmu pulang karena sudah larut malam, kamu malah marah dan merasa diperlakukan seperti anak mama. Padahal kalau mereka tidak ada, rindunya bukan main, kan?
3. Agape: Jenis cinta yang membangkitkan sisi kepedulian dan kemanusiaanmu
Jenis cinta ala Yunani kuno yang ketiga adalah agape. Cinta jenis ini adalah cinta yang sifatnya umum dan lebih merujuk pada sisi kemanusiaan kita. Misalnya ketika kamu merasa ingin sekali membantu bapak tua yang sedang mendorong gerobak sampah di tanjakan, atau ketika kamu ikutan menangis saat terjadi bencana yang menelan banyak korban.
Agape ini juga lah yang mendorong munculnya para aktivis-aktivis kemanusiaan dunia. Contohnya adalah orang-orang seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, Munir Said Thalib; orang-orang yang rela mengorbankan tenaga, pikiran, materi, bahkan nyawanya demi sesama umat manusia.
4. Hati-hati dengan Eros. Cinta sesaat yang timbul karena adanya hasrat seksual
Nah, kalau cinta yang ini sering kita temui di mana-mana. Ini adalah cinta antar manusia yang timbul karena hasrat seksual. Mungkin kedengarannya rendah banget ya, tapi enggak juga kok. Cinta ini bisa banget bertransformasi ke bentuk cinta lainnya, seperti philia atau pragma.
Akan tetapi, kalau nggak bertransformasi, dan dibangun dengan komitmen serta interaksi yang baik, biasanya cinta jenis ini akan usai setelah hasrat seksual tercapai. Kayak lagu dangdut yang judulnya, Cinta Satu Malam.
5. Kalau kamu percaya bahwa cinta itu harus saling memberikan manfaat satu sama lain, maka jenis cintamu adalah Pragma
Cinta jenis pragma ini adalah cinta yang mementingkan aspek manfaat praktis. Contoh ekstrimnya adalah ketika seorang pria dewasa-tua disuruh nikah biar ada yang ngurusin; atau ketika ada wanita yang tidak memiliki impian untuk dikejar disuruh “cari suami (kaya) saja.” Untungnya dua kondisi ini mulai terbantahkan oleh emansipasi wanita yang sudah mengemuka.
Tapi cinta jenis ini tidak selalu negatif seperti contoh tadi kok. Bentuk cinta pragma masih bisa ditemui pada pasangan yang berkomitmen untuk saling-melengkapi dan berbagi. Lewat sebuah komitmen, mereka siap untuk saling menginspirasi, mendukung, membantu, dan mempermudah keberlangsungan hidup masing-masing. Kondisi praktis seperti ini tentu tak buruk, bahkan disarankan. Kalau hidup jadi lebih mudah dan bermakna bila punya pasangan, kenapa nggak?
6. Kalau hubunganmu isinya saling menuntut dan dan menyakiti itu namanya Ludus. Cinta yang isinya cuma main hati~
Orang sering bilang kalau cinta itu bukan untuk dipermainkan Tapi ya bagaimana, nyatanya ada juga cinta jenis ini. Ludus artinya secara umum itu “main” atau “game.” Cinta jenis ini adalah cinta yang mana pelakunya hanya ingin memainkan perasaan orang yang ia cintai. Ia suka sekali bila memiliki kontrol dan bisa memanipulasi pasangannya.
Cinta yang seperti ini bisa dilihat pada pasangan yang suka menuntut ini-itu, dan semua permintaannya harus diturutin. Kalau ditanya dia cinta atau nggak, ya cinta — tapi cintanya karena dia bisa senang mainin pasangan. Seerti lirik lagu Kings of Convenience yang ini:
“What is love? It was just a game. We’re both playing and we can’t get enough of.”
7. Mania. Jenis cinta yang bisa mengubahmu menjadi manusia yang tak berlogika
Ada yang bilang kalau cinta itu kadang tak berlogika. Kalau sudah jatuh cinta, seseorang bisa sampai kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri. Orang yang awalnya selalu logis tiba-tiba jadi bodoh bukan main, yang biasanya selalu terencana jadi melakukan hal-hal tidak masuk akal, dan yang tangguh dan selalu ceria menjadi lemah dan menderita. Nah, ini lah cinta jenis mania!
Cinta yang menjurus mania biasanya memiliki ketergantungan terhadap orang yang ia cintai. Kehilangan orang ia cintai, akan membuat ia kehilangan dirinya sendiri. Sebelum kehilangan biasanya ia akan cenderung posesif, mudah cemburu, dan seakan terobsesi pada pasangannya. Lebih parahnya, cinta jenis ini bisa menggiring seseorang pada delusi hingga keputusan bunuh diri.
8. Kamu merasa bahwa kamu sangat mencintai dan menghargai dirimu sendiri? Perasaanmu itu adalah Philautia
Cinta tak melulu terhadap orang lain saja, ada juga jenis cinta terhadap diri sendiri, yaitu philautia. Tapi harus diingat, cinta terhadap diri sendiri belum tentu egois apalagi narcissism ya. Hal ini bisa pula diartikan dengan bagaimana kita menghargai dan mempertimbangkan kebahagiaan diri kita sendiri sebelum kebahagiaan orang lain.
Lantas, kalau kita mempertimbangkan kebahagiaan diri sendiri, apakah artinya cinta ini berlawanan dengan cinta terhadap orang lain? Bisa ya, bisa juga tidak. Ya, bila cinta ini mengarah kepada egoisme dan pertimbangan seperti:ya, karena saya tidak boleh rugi; dan tidak, bila cinta ini sesederhana keinginan kita untuk bahagia.
Pada dasarnya mencintai diri sendiri adalah bagian dari mencintai orang lain. Ketika kita mencintai diri kita sendiri, kita akan mempertimbangkan kebahagiaan diri kita; yang mana dari sanalah muncul kesadaran bahwa kita membutuhkan orang lain, butuh membahagiakan orang lain, butuh mereka ada di samping kita, dan butuh mencintai mereka dengan sepenuh hati.
9. Platonic Love. Rasa cinta dan sayang yang murni tumbuh di antara dua insan manusia tanpa adanya nafsu dibaliknya
Dari namanya tentu ketahuan ‘kan siapa pencetus pertama cinta jenis ini? Yes, betul sekali, Plato. Platonic love adalah cinta antara dua orang dengan tanpa kebutuhan untuk saling memuaskan hasrat seksual. Seringkali dibilang bahwa cinta jenis ini adalah cinta yang paling ideal; cinta yang murni. Kenapa? Karena cinta seperti ini beneran love, bukan lust.
Mungkin memang sulit untuk mendapatkan cinta jenis ini. Akan tetapi gagasan dariplatonic love tentu harus dipertimbangkan oleh kita semua. Karena cinta memang tidak harus berdasarkan pada urusan fisik belaka. Ketika mencintai seseorang, ada banyak hal dari dirinya yang membuat kita jatuh cinta. Misalnya cara dia berpikir, ide-idenya, kebaikan hatinya, mimpi-mimpinya, dan segala hal selain fisiknya
10. Jika pasanganmu mau menerimamu walaupun kamu sedang dalam keadaan terpuruk sekalipun, maka cintanya padamu adalah unconditional love.
Mau dia berubah jadi seburuk apapun, aku tetap cinta. Kiranya seperti itulahunconditional love. Seperti platonic love, cinta jenis ini juga sering dibilang cinta yang ideal. Kalau platonic love menjadi ideal saat disandingkan dengan lust, makaunconditional love menjadi ideal bila disandingkan dengan cinta yang sesaat.
Sayangnya, sulit sekali untuk membuktikan cinta jenis ini. Sebab kita tidak pernah tahu seberapa unconditional-nya cinta orang, sebelum keburukan menimpa kita.
Tapi jangan sampai salah arti, lho! Unconditional love tentunya bukan serta merta menerima kelakuan buruk orang yang kita cintai. Ini bukan urusan memaklumi pasangan, melainkan lebih dari itu. Contohnya adalah kamu akan tetap cinta meski terjadi perubahan ekstrim terhadap orang kita cintai. Misalnya, ketika ia mengalami musibah hingga menjadi difabel, miskin, dan sebagainya.
11. Kakak-Adek-an: Bukan pacaran, bukan saudara, tak ada hubungan darah, tapi ngakunya kakak adik
Pernah dengar seseorang begitu akrabnya, namun tidak pacaran, bukan pula saudara, dan hanya berkata bahwa mereka hanya kakak-adekan? Nah, kamu jangan bingung. Memang ada banget kok yang begitu. Sebab kakak-adekan adalah jenis cinta yang saking tidak jelasnya, sehingga perlu dijadikan suatu kategori sendiri.
Biasanya jenis cinta ini terjadi pada sejoli yang tak ingin berkomitmen. Pola interaksinya sih relatif seperti pacaran, tapi mereka ngakunya nggak. Mereka lebih menganggap hubungan mereka seperti hubungan kakak dan adik (meski jelas-jelas tak sedarah). Alhasil, kontak fisik, jalan bareng, interaksi intens, dan hal-hal lain, menjadi tak berarti apapun, melainkan sebatas: dinamika kakak-adik.
Cinta yang satu ini memang anomali. Motif dan dasarnya tak jelas. Belum tentuplatonic, belum tentu juga unconditional; ada di sekitar philia, storge, eros, pragma, bahkan mania, tapi kerap kali tidak teridentifikasi sebagai salah-satunya. Entah apa lah itu, yang pasti mereka (ngakunya) nggak ada apa-apa. Salah satunya hanya berkata:
“Dia sudah aku anggap kakak sendiri”
Sementara satunya lagi berkata:
“Dia sudah aku anggap seperti adek sendiri.
Bingung? Sama!
12. Kasih Tak Sampai: Jenis cinta yang timbul akibat bertepuk sebelah tangan, friendzoned, nggak direstui, dan sejenisnya
Konon, cinta yang abadi adalah cinta yang tidak kesampaian. Cinta itu tak berakhir, hanya menguap menjadi harapan. Harapan yang bermuara di antara langit dan bintang-bintang. Kemudian penulisnya galau — astaga.
Pada intinya cinta jenis ini memang layak menjadi satu jenis cinta tersendiri. Bentuknya bisa cinta yang tak terucap, cinta yang ditolak, friendzoned, cinta yang diterima tapi tak bisa bersama karena satu dan lain hal. Iintinya adalah: nggak kesampaian buat bersama.
Contoh cinta seperti ini ada banyak. Nggak terhitung, sebab jumlah jomblo ngenes hampir sama banyaknya dengan jumlah bintang di langit. Tapi sebagai referensi untuk menghayati cinta jenis ini, bisa didengar lagu Kasih Tak Sampai-nya Padi, atauBlue Sky Collapse - Adhitia Sofyan. Sedangkan untuk filmnya, bisa 500 Days of Summer (2009), atau film Love Actually (2003), dalam cerita antara Juliet (Keira Knightley) dan Mark (Andrew Lincoln).
Nah, buat yang sedang jatuh cinta, coba terka cintamu itu termasuk ke dalam jenis cinta yang mana. Kalau berada di cinta jenis terakhir, maka dengan ini saya turut berduka bersama Anda. Tapi bagaimanapun juga jenisnya, semoga cinta di antara manusia akan selalu ada. Seperti halnya yang The Beatles katakan di lagu “All you need is love.”
—