Jangan terlalu yakin dengan isi SMS. Setidaknya itulah yang bisa dipetik dari pesan sebuah penelitian tentang SMS. Ronald Cenfetelli, penggagas studi mudahnya berbohong melalui SMS, yang juga merupakan profesor di Universitas British Columbia mengatakan, berdasarkan riset yang dipimpinnya ternyata kebohongan paling mudah dikeluarkan via pesan pendek (SMS).
Peneliti menerangkan, efek emosi yang muncul dari penerima sms sangatlah kecil karena hanya melihat deretan huruf. Lain dengan bertatap muka dimana gerak tubuh bisa dilihat. Lewat gerak tertentu, orang bisa dinilai apakah ia jujur atau berbohong. Namun, meski kebohongan lewat SMS lebih mudah dilakukan, risiko bila ketahuan ternyata paling besar. Penerimapesan merasa paling marah bila tahu bahwa ia dibohongi lewat sms, daripada dengan media lainnya. (KF-Mrg/15/Tempo)
4 komentar:
mau tanya,, bagaimana klo lewat chat ???
trus ada gak pengaruh jika menggunakan emoticon ??
Itu sih menurut kelihaian dia sendiri :D
jadi insya allah gak akan ketahuan
mungkin dari kalimat yang janggal :c:
gak ngerti..hehehe :m:
Hahahaha :a:
Posting Komentar